Buku Hidden Agenda PKS Beredar “Ilusi Negara Islam”

buku-agenda-pksMenjelang hari H pemungutan suara, situasi politik kian memanas. Bahkan, kini beredar buku yang menyebut adanya agenda terselubung yang dimiliki PKS.
Buku tersebut bertajuk “Ilusi Negara Islam: Ekspansi Gerakan Islam Transnasional di Indonesia.” Buku tersebut tercetak April 2009 yang diterbitkan oleh tiga lembaga yakni The Wahid Institute, Gerakan Bhinneka Tunggal Ika dan Maarif Institute.

Sederet nama beken tertulis dalam buku ini. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid tercatat sebagai editor. Sementara prolog diberikan oleh mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof A Syafii Maarif. Sedangkan bagian epilog disajikan pemimpin pondok pesantren Raudlatuth Thalibin, Rembang, Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Baca entri selengkapnya »

Alhamdulillah Demokrat Menang, PKS Gigit Jari

PKS pengen Demokrat

PKS menjilat Demokrat

SBY meninggalkan Tiffatul

Refleksi dari koalisi Pemilu and antara partai Demokrat, PKS, SBY dan Tiffatul si penjilat

Video Caleg PKS Kena Razia Panti Pijat

Era video internet selain memberi angin segar buat para pengumbar syahwat, juga memberi kepuasan tersendiri bagi para podcaster berita untuk menampilkan info yang lebih transparan. Berikut ini contoh video berita nya:

Anggota DPRD dari PKS Digerebek di Panti Pijat

Zulhamli Alhamid, anggota DPRD Kota Jambi dari PKS, tertangkap saat berhubungan intim di sebuah panti pijat Baca entri selengkapnya »

Menyimak Iklan Politik PKS

Iklan PKS yang memunculkan beberapa tokoh dari berbagai latar belakang ormas mendapat suara keras dari tokoh muda NU, Marwan Ja’far. Dia mengolongkan tindakan yang dilakukan PKS sebagai ghasab. ”Ini kan soal etika politik ada kulonnuwonnya lah. Kalau saya bisa katakan lebih keras, saya bisa bilang ini ghasab dan itu hukumnya dosa. Ghasab itu mengambil milik orang lain dan artinya dosa, dari sisi substansi apapun ini hukumnya ghasab,” katanya dalam diskusi dialektika demokrasi di pressroom DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (14/11/2008).
Selain itu, menurutnya dari berbagai sisi baik dari sisi ideologis maupun kultur antara NU dengan PKS jauh berbeda. ”Dari sisi aswaja (ahli sunnah wal jamaah), secara kultur tradisi juga beda dan secara etika itu enggak benar,” tegasnya.

Menurutnya PKS adalah partai yang ekslusif dan menurutnya mazhab yang dimiliki oleh PKS juga tidaklah jelas. (baca Mengapa Masjid Harus Diambilalih) ”PKS cenderung ekslusif, mazhabnya juga enggak jelas, jualannya Islam justru Islam secara simbolik,” ketusnya. Menurut Ja’far, iklan PKS yang mengambil sosok KH Hasyim Asy’ari adalah sebuah kemunafikan. Sebab, dalam prakteknya di lapangan sikap PKS sangatlah berbeda dengan ideologi NU. “Ini politik kekanak-kekanakan yang luar biasa. Jika di lapangan tidak sesuai dengan ideologi NU, itu suatu kemunafikan,” ujar anggota Komisi III Ini. Baca entri selengkapnya »

Ditulis dalam Agama, Politik. Tag: , , , . 49 Comments »

Bertopengkan Partai Islam, Haruskah Kita Dukung?

Dalam sebuah talkshow di TV7 (kalo gk salah ingat) tgl 16 September malam, dihadirkan pembicara dari partai PKS (Anis Matta) dan partai PBB (salah satu petinggi partai PBB, gk kenal siapa orangnya) ditemani oleh 2 orang pengamat politik. Bahasannya tentunya seputar Pemilu 2009, partai politik dan Islam, terutama mengenai upaya beberapa partai Islam menerapkan syariat Islam kedalam hukum positif Indonesia nantinya. Setelah banyak embel2 tetek bengek politik disampaikan, sampailah pada ulasan si pengamat politik.

Salah seorang pengamat politik membeberkan fakta bahwa 30% dari petinggi partai PBB tidak taat menjalankan sholat, entah darimana dia mendapatkan fakta tersebut, tapi dia ternyata cukup pede dengan data nya tersebut. Dan anehnya, si utusan partai PBB tersebut tidak menyangkal data tersebut, malah berdalih bahwa upaya PBB adalah untuk kemashalatan umat muslim dengan memperjuangkan syariat Islam di Indonesia.
Jawabannya yang tidak menyangkal malah mencla mencle itu membuat audience akan mengamini pernyataan si pengamat politik tersebut, itu pasti!

Yang akhirnya kemudian ditimpali oleh si pembawa acara dengan mempertanyakan bagaimana mungkin bisa memperbaiki masyarakat jika akhlaknya sendiri tidak baik. Dan begitulah cermin dari dunia perpolitikan Indonesia, terutama partai2 yang mengusung dan menjual nama Islam.
Partai-partai Islam saat ini menjual syariat Islam dalam platform partai mereka dan mencari simpati masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Baca entri selengkapnya »