Surat terbuka dokter Fiera Lovita yang mendapat intimidasi dari kelompok intoleran

Surat terbuka dokter Fiera Lovita yang mendapat intimidasi dari kelompok intoleran

Assalamualaikum wr wb..

Pertama sekali saya memperkenalkan diri..
Nama saya dr. Fiera Lovita, umur 40 tahun, agama Islam, berprofesi sebagai dokter umum bersertifikasi Hemodialisa. Saya adalah putri asli minang yang bekerja dengan status ASN provinsi Sumatera Barat yang ditempatkan di RSUD Kabupaten Solok , Sumatera Barat. Saya mempunyai dua orang anak yang masih duduk di kelas 1 dan kelas 3 Sekolah Dasar di Kabupaten Solok, Sumatera Barat
Saya akan menceritakan kronologis kejadian yang menimpa diri saya, sbb :
1. Pada periode tanggal 19 – 21 Mei 2017, saya membuat status di akun Facebook pribadi saya. Status tersebut berbunyi :

“kalau tidak salah, kenapa kabur? Toh ada 300 pengacara n 7 juta ummat yg siap mendampingimu, jgn run away lg dunk bib”
“kadang fanatisme sudah membuat akal sehat n logika tdk berfungsi lagi, udah zinah, kabur lg, masih dipuja & dibela”
“masi ada yg berkoar2 klo ulama mesumnya kena fitnah, loh…dianya kaburr, mo di tabayyun polisi beserta barbuk ajah ga berani”

Status normatif yang berisi pernyataan keheranan saya setelah melihat berita konferensi pers pihak kepolisian di media massa dan televisi terkait tentang kebenaran barang bukti kasus chat mesum Firza Husein yang sudah disita polisi. Serta status saya yang menanggapi berita kaburnya seorang habib yang akan diminta keterangannya oleh polisi di Jakarta dalam kasus chat mesum dan kasus hukum lain yang menimpa habib tersebut.
Saya hanya mengemukakan apa yang ada dalam hati dan pikiran saya tanpa ada maksud dan tujuan apapun.
Baca entri selengkapnya »

Kekerasan atas nama agama, Ulama gigit jari!

Kekerasan terhadap AhmadiyahPeristiwa pengeroyokan jamaah Ahmadiyah di Pandeglang, Banten dan perusakan gereja dan fasilitas umum di Temanggung terjadi dalam 2 hari berturut-turut. Di Banten 3 anggota Jemaat Ahmadiyah tewas, lima orang luka-luka, mobil dan rumah dibakar, anda bisa menikmati indahnya video kekerasan tersebut di Youtube : Video Anti-Ahmadiyah Violence in Cikeusik.
Dari video terlihat massa yang beringas menimpuki dua pemuda yang sudah tidak berdaya dengan batu, bambu, dan kayu. Tampak seorang pemuda berjaket biru memukul dengan bambu tanpa henti. Sementara pemuda lainnya ikut memukul bertubi-tubi. Kerumunan massa yang mengitari dua pemuda yang kondisinya sangat mengenaskan itu terus meneriakkan takbir. Bahkan beberapa di antara mereka tampak asyik merekam kejadian itu melalui ponselnya.

Kecaman terhadap pemerintah sudah berulangkali disuarakan karena SKB 3 Mentri dianggap sebagai biang dari kerusuhan agama yang kerap terjadi di Indonesia. Juga negara dianggap tidak tegas dan kalah terhadap yang namanya gerombolan agama berjubah dan berjenggot. Demikian pula kepolisian yang dianggap tidak sanggup bahkan tidak berani mengambil tindakan terhadapa para anggota gerombolan tersebut. Apalag ditengarai Kapolri Timur Pradopo memilik kedekatan khusus dengan para petinggi salah satu ormas berjenggot di Indonesia yaitu FPI. Sehingga bisa dipastikan selama era Timur ini kelompok garis keras, paling tidak FPI bisa aman melenggang.
Lalu apakah memang pemerintah benar2 harus bertanggung jawab atas semua kerusuhan dan kekerasan atas nama agama di negara ini?

Kalau mau jujur, dalam suasana keagamaan di Indonesia yang rada carut marut ini telunjuk memang diarahkan pada kelompok garis keras sebagai pelakunya, saya kira itu sudah rahasia umum. Dan tragisnya, para ulama tidak ada yang sanggup mendebat para dedengkot kelompok dengan ideologi kekerasan agama semacam Baasyir. Ulama yang memang dekat dengan akar rumput sendiri tidak sanggup berdiri tegak melawan mazhab yang diusing dedengkot garis keras. Bahkan ulama banyak yang terikut dalam pemahaman garis keras tersebut, walaupun mengambil topeng “Islam moderat.” Baca entri selengkapnya »

Negara tidak perlu mengurus agama!

Negara tidak perlu mengurus keyakinan atau agama yang dianut warga negaranya sebab keyakinan dan agama adalah masalah personal dan privat. Namun, negara bisa mengatur warga negara untuk menghindari benturan yang dikhawatirkan dapat terjadi dalam kehidupan masyarakat.
Hal itu diungkapkan saksi ahli dari Mahkamah Konstitusi (MK), Komaruddin Hidayat, dalam sidang uji materi terhadap Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama di MK, Jakarta, Rabu (24/3/2010) kemarin. ”Dalam keyakinan, orang mempunyai hak asasi. Kita tidak bisa memaksakan,” kata Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu. Akan tetapi, kata Komaruddin, ekspresi beragama masuk ke ranah publik. Karena itu, negara hanya mengatur warga negara. ”Negara tak usah mengurus agama, tetapi warga negara yang dikhawatirkan dapat berbenturan,” katanya.

Saksi ahli dari MK lainnya, Moeslim Abdurrahman, mengatakan, UU Nomor 1 Tahun 1965 dibuat dan digunakan untuk mengontrol aliran yang sesat atau yang tidak. ”Dalam politik agama, seolah- olah negara ingin mencampuri mana yang dianggap agama atau mana keyakinan lokal yang tidak dianggap agama,” katanya. Baca entri selengkapnya »

Ditulis dalam Agama. Tag: , , . 2 Comments »

Video Khotbah FPI Yang Mencoreng Citra Islam

Berikut adalah temuan video yang sepertinya perlu menjadi perhatian kita sesama umat muslim agar tetap pada akidah yang benar tanpa harus dicecoki oleh orang-orang yang merasa dirinya sebagai Islam yang “LEBIH BENAR”

Keterangan Video: Baca entri selengkapnya »

FPI Siap Serbu Israel dengan 1000 Mujahid!

Korban penyerangan Israel ke Jalur Gaza terus bertumbangan menjadi 225 orang dan Israel mengatakan serangan ini tidak akan memakan waktu singkat. “Ini tidak akan mudah dan ini tidak akan singkat,” ujar Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak seperti dilansir dari Reuters. “Ada waktunya kita tenang dan ada waktunya untuk melawan, dan sekarang adalah waktunya melawan,” imbuh Barak.

Beberapa minggu sebelum penyerangan Israel tersebut, pejuang hamas melakukan serangan roket dan para pemimpin Israel telah mengeluarkan peringatan mereka untuk menyerang balik Hamas. Dan penyerangan ini dianggap Israel sebagai serangan balasan karena Hamas karena merusak gencatan senjata dengan serangan roket dan mortir berulang-ulang yang melawan Israel, dan menganggap Hamas bertanggung jawab karena menghancurkan gencatan senjata dan memperbarui kekerasan di Gaza. Baca entri selengkapnya »

Demi Patung Naga, FPI Beraksi

Tampaknya Pancasila akan semakin di “ciderai” di negara kita ini, dan ini masih akan terus berlanjut! Pemkot Singkawang di deadline (batas waktu) oleh Dewan Pimpinan Wilayah Front Pembela Islam (FPI) Kota Singkawang untuk segera menghentikan dan merobohkan patung naga yang dibangun di persimpangan Jalan Niaga-Kempol Machmud.
“Kita memberi deadline kepada Pemkot Singkawang untuk segera menghentikan pembangunan patung naga dan segera merobohkan bangunan yang sudah berdiri,” kata Ketua DPW FPI Kota Singkawang, Yudha R Hand, didampingi sekretarisnya, M Zein dan sejumlah pengurus FPI dalam pernyataan resminya. Bila patung naga ini tidak dirobohkan oleh pemkot, FPI akan melakukannya.

Kata Yudha, dari anggaran Kota Singkawang pun tidak ada dana pembangunan patung naga tersebut.”Patung naga ini inisiatif pihak ketiga. Baca entri selengkapnya »

Kami Lebih Cinta Arab Daripada Indonesia

Ternyata sentimen ras si Habib Rizieq Shihab cukup besar, terbukti saat menggelar jumpa pers menyikapi bentrokan di depan PN Jakarta Pusat antara massa FPI dengan AKKBB. Ia mengaku bingung atas ulah aktivis AKKBB Guntur Romli yang sengaja memancing keributan. “Saya tekankan anggota LPI dan FPI murni datang untuk sidang bukan perang,” ujarnya di PN Jakarta Pusat, Jl Gadjah Mada, Kamis (25/9/2008).

Rizieq bercerita, Guntur bersama preman yang dilengkapi senjata tajam datang ke PN Jakarta Pusat lalu menghina etnis anggota FPI. Bahkan Guntur Romli sempat mengeluarkan ancaman akan membunuhnya. “Dia menunjuk salah satu murid saya yang keturunan Arab, namanya Ali. Dia dicaci maki, dihina etniknya dan diancam akan dibunuh,” katanya. Baca entri selengkapnya »

Bertopengkan Partai Islam, Haruskah Kita Dukung?

Dalam sebuah talkshow di TV7 (kalo gk salah ingat) tgl 16 September malam, dihadirkan pembicara dari partai PKS (Anis Matta) dan partai PBB (salah satu petinggi partai PBB, gk kenal siapa orangnya) ditemani oleh 2 orang pengamat politik. Bahasannya tentunya seputar Pemilu 2009, partai politik dan Islam, terutama mengenai upaya beberapa partai Islam menerapkan syariat Islam kedalam hukum positif Indonesia nantinya. Setelah banyak embel2 tetek bengek politik disampaikan, sampailah pada ulasan si pengamat politik.

Salah seorang pengamat politik membeberkan fakta bahwa 30% dari petinggi partai PBB tidak taat menjalankan sholat, entah darimana dia mendapatkan fakta tersebut, tapi dia ternyata cukup pede dengan data nya tersebut. Dan anehnya, si utusan partai PBB tersebut tidak menyangkal data tersebut, malah berdalih bahwa upaya PBB adalah untuk kemashalatan umat muslim dengan memperjuangkan syariat Islam di Indonesia.
Jawabannya yang tidak menyangkal malah mencla mencle itu membuat audience akan mengamini pernyataan si pengamat politik tersebut, itu pasti!

Yang akhirnya kemudian ditimpali oleh si pembawa acara dengan mempertanyakan bagaimana mungkin bisa memperbaiki masyarakat jika akhlaknya sendiri tidak baik. Dan begitulah cermin dari dunia perpolitikan Indonesia, terutama partai2 yang mengusung dan menjual nama Islam.
Partai-partai Islam saat ini menjual syariat Islam dalam platform partai mereka dan mencari simpati masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim. Baca entri selengkapnya »