Cleaning service, begitu khalayak memanggilnya.
Kadang perannya terbaikan, kadang manusianya juga dinomorsekiankan.
Cleaning service, mereka hampir tak pernah dibicarakan, walau sudah sebulan pandemi menghantui, nyatanya mereka berbaku keringat memastikan semuanya tetap bersih sediakala.
Kita bicara tentang dokter, perawat, tenaga medis, relawan, tenaga keamanan, polisi dan tetara tapi kita lupa ada mereka.
Kita menyumbang untuk semua tenaga kesehatan, relawan dan keamanan, tetapi kita lupa mereka juga ada.
Sejatinya, mereka segaris dengan dokter ditengah badai pandemi. Corona bersinggungan dengan kebersihan, semakin bersih suatu objek, semakin sedikit jaminan corona mengancam.
Tak pernah membedakan ini dahak siapa, ini bekas kaki siapa, ini bekas cuci tangan siapa, bekas ludah siapa, hingga kotoran yang mengambang di lubang WC, mereka iklas memastikan tak ada yang luput.
Dokter bisa nyaman bekerja, perawat mendapat kepastian soal kebersihan, pasien bisa nyaman berbersih diri di kamar mandi, relawan bisa yakin dirinya baik-baik saja sesaat setelah menunaikan tugas.
Tenaga logistik bisa berjalan lancar diatas lantai yang bersih, kamar kecil bisa terjamin rapi, harum dan bebas dari noda, itu berkat mereka.
Mereka tak kenal waktu. Datang lebih dulu, pulang paling akhir. Berbekal keringat, bermandikan peluh, demi jaminan bersih dari nista jejak kaki.
Tapi hatinya bergejolak, didalam darahnya mengalir nada ke Indonesiaan, jiwanya bergetar kala hatinya terketuk dan terpanggil untuk jadi bagian sejarah tugas mulia ini.
Mereka, manusia besar yang dianggap remeh oleh orang yang mengaku besar. Manusia berkorban yang tak pernah disorot oleh Media sosial dan wartawan.
Hormat kami kepadamu, para tenaga Cleaning Service. Kalian adalah pahlawan garda terdepan memastikan Corona tak hidup bersebar lagi.
Jasamu tiada tara, pahlawan masa kini, tanpa tanda jasa.
Blog Ajaran 
Tinggalkan komentar