Wawancara Taufiq Ismail seputar Hanung Bramantyo

Gambar Hanung Bramantyo Pak Taufiq, anda sudah menonton film Perempuan Berkalung Sorban ?

Saya sudah nonton PBS.

Bagaimana kesan Pak Taufiq ?

Belum pernah selama saya ini menonton film, berapa puluh tahun lamanya, berapa ratus judul banyaknya, kalau dihitung-hitung sejak masa kanak-kanak dulu, berapa ya, sejak 63, 64 tahun lebih yang silam, belum pernah saya merasa dihina dan dilecehkan seperti sesudah menonton film Hanung ini.

Lho, kok sampai begitu, ya Pak ? Dihina ?

Ya ! Di dalam film itu, semua pesantren dan semua Kiyai jelek. Situasi pesantren kumuh, Kiyai-kiyai dengan keluarga digambarkan buruk. Kelakuan tak terpuji. Terasa fikiran utama yang mendasari pembuat film ini adalah spirit mencari cacat, membuka noda, memberi tahu penonton, ini lho yang reyot-reyot, yang sakit-sakit, yang pincang-pincang dari ummat Islam, tontonlah. Begitu. Baca entri selengkapnya »

Film “Sang Pencerah” dan Permainan Hanung Bramantyo?

Film Sang PencerahKali ini saya akan mengutip sebuah tulisan yang mengindikasikan tentang pemikiran seorang sutradara yang sepak terjangnya sungguh keterlaluan. Siapa yang tidak kenal dengan sutradara Hanung Bramantyo yang membidani film “Sang Pencerah”, kalau dulu saya sempat memujinya karena dia yang pertama kali merintis film bergenre religi dengan lehirnya film Ayat-ayat Cinta. Berikutnya saya mulai berpikir ternyata ayat-ayat cinta yang dia filmkan itu berbeda sekali dengan novel n cerita aslinya, mengambilan sudut pandangnya pun juga keliru. Berikut saya kutip tulisan yang sejenis yang menyebutkan sepak terjang Hanung.

Meski tindakan Komunis selalu brutal dan menghalalkan segala cara, ternyata masih ada manusia Indonesia yang menjadi pengagum Komunisme bahkan berusaha memperjuangkannya melalui film-film yang selama ini dibuatnya, seperti yang dilakukan sutradara muda, Hanung Bramantyo, suami aktris Zaskia Adya Mecca, yang merupakan istri keduanya setelah ribut di Pengadilan Agama dengan istri pertama. Adapun film garapan Hanung yang sangat kental bau Komunisnya sekaligus Sepilis (Sekularis, Pluralis dan Liberalis) serta menghina Islam adalah Perempuan Berkalung Sorban (PBS). Baca entri selengkapnya »

Koq hasil pencarian berbau porno??

Ini uneg2 aja, iseng ngecek Search Terms for 7 days ending 2009-10-05 untuk Blog Ajaran ini lewat fasilitas Blog Stats nya WordPress. Oya, search terms maksudnya adalah kata-kata kunci pencarian dari mesin pencari seperti Google yang membawa mereka masuk mengunjungi blog ini.

Berikut list pencarian yang masuk ke blog ini selama seminggu terakhir:
miyabi 30
maria ozawa 11
teroris 10
jilbab seksi 10
wanita tanpa pakaian 9
jilbab bugil 8 Baca entri selengkapnya »

MUI Menolak Film Miyabi aka Maria Ozawa di Indonesia

miyabi maria ozawa porno

miyabi maria ozawa porno

Siapa yang tak kenal dengan Maria Ozawa aka Miyabi? Bintang porno asal Jepang yang terkenal itu direncanakan akan bermain di salah satu film Indonesia yang rencananya akan diproduksi di akhir tahun 2009. Film yang skripnya ditulis oleh Raditya Dika ini akan diberi judul “Menculik Miyabi” dan diperankan bersama dengan artis lain seperti Kinaryosih dan Indra Birowo.
Meski mendatangkan pemain film porno Maria Ozawa dalam film ini, Radith menuturkan kepada Jawa Pos, bahwa film itu tidak akan vulgar. Dalam kerangka berpikirnya, Miyabi akan dijadikan perempuan dari Jepang yang merantau ke Indonesia untuk berjualan, membuka toko Miyabi Lingerie. Secara tidak sengaja tiga mahasiswa yang berusaha mencari kado untuk ulang tahun perempuan yang mereka kasihi menculik Miyabi. Tapi, lucunya karena berbeda bahasa, Jepang dan Indonesia, mereka pun jadi tidak nyambung. “Begitulah sedikit ceritanya,” ujarnya.

Rencana mendatangkan bintang film porno asal Jepang, Maria Ozawa alias Miyabi, untuk bermain film di Indonesia mendapat penolakan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Baca entri selengkapnya »

Dianggap Penyebar Komunis, Film Lastri Diancam Dibubarkan

Kegiatan pembuatan film yang bertajuk Lastri garapan sutradara senior Eros Jarot di wilayah Surakarta (Jateng), mendapat tantangan dari sejumlah aktivis ormas Islam. Pasalnya, shooting film yang melibatkan sejumlah artis terkenal di Tanah Air yang seharusnya dimulai sejak awal Nopember 2008, hingga kini belum belum terlaksana karena diancam akan dibubarkan sekelompok orang dari ormas Islam karena menganggap film itu berbau komunis. Eros mengaku lebih baik menghentikan shooting karena tidak ada jaminan dari aparat keamanan.
Jalannya dialog antara Eros Djarot dengan warga diwarnai perdebatan panjang terkait persepsi yang disampaikan soal tudingan penyebaran ajaran komunisme dalam film Lastri. Penolakan dari pemrotes tak urung mengganggu jalannya syuting.

Lastri adalah film yang diadaptasi dari buku Suara Perempuan Tragedi ’65 karya Ita F. Nadia.Disutradari oleh Eros Djarot dan diproduksi pada tahun 2008. Baca entri selengkapnya »