Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?

Testimoni ini ditulis oleh seorang mantan kader PKS dari UI bernama Arbania Fitriani sebagai “note” pribadi di facebook. Yang menyentuh saya adalah kritik arbania terhadap doktrin PKS yg ia anggap sama sekali tak manusiawi, padahal, pada ideolog ikhwanul muslimin yg menjadi inspirasi gerakan tarbiyah/PKS selalu gembar-gembor bahwa Islam (maksud Islam sebagaimana ditafsirkan dalam kerangka ideologi mereka) adalah agama yg “waqi’i”, dan “waqi’iyyah” (sikap realistis thp kebutuhan alamiah manusia) sebagai prinsip utama dalam doktrin dan dakwah Islam. Tapi benarkah demikian? Selamat Membaca!

Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?

A TESTIMONY FROM EX PKS CADRE

Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi bahan renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam.

Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya.

Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan sistematis sehingga dalam waktu singkat membuatnya menjadi partai besar.

Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari ‘am sirriyah sampai ke ‘am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS.

Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran, yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro’ah (MS), lingkaran ke dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam. Jenjangnya adalah mulai dari lembaga dakwah tingkat jurusan, fakultas, sampai ke universitas. Jika di universitas tersebut terdapat asrama dan punya kegiatan kemahasiswaan, maka di sana pun pasti ada struktur seperti yang telah saya terangkan.

Universitas biasanya akan berhubungan dengan PKS terkait perkembangan politik kampus maupun perkembangan politik nasional. Dari sanalah basis PKS dalam melakukan pergerakan-pergerakan politik dalam negeri atas nama mahasiswa baik itu yang berwujud demonstrasi ataupun pergerakan lainnya. Sistem pergerakan, pengkaderan, dan struktur lingkaran yang terjadi di dunia kampus sama persis dengan yang terjadi di tingkat nasional.

Kembali ke dalam struktur lingkaran PKS di kampus, orang-orang yang duduk di MS jumlahnya biasanya tidak banyak dan orang-orangnya adalah orang-orang yang terpilih. Kebanyakan yang menjadi anggota MS adalah mahasiswa yang memang sudah di kader sejak SMU. Tapi tidak banyak juga yang berhasil masuk ke dalam MS dari orang-orang yang telah dikader pada saat kuliah. Saya termasuk orang yang masuk ke dalam lingkaran MS yang baru di kader pada saat kuliah dan menduduki posisi sebagai mas’ulah di asrama UI sehingga saya punya akses langsung untuk berdiskusi dengan mas’ulah tingkat universitas. Dari sini juga saya akhirnya banyak tahu sistem dalam PKS meskipun saya pada tingkat fakultas hanya masuk sampai tingkat MB.

Dalam MS dan MB memiliki mas’ul (pemimpin untuk anggota ikhwan) dan mas’ulah (pemimpin untuk anggota akhwat). Masing-masing mas’ul (ah) ini membawahi MS secara keseluruhan dan ada juga mas’ul(ah) yang membawahi sayap-sayap dakwah yakni sayap tarbiyah (mengurusi pengkaderan khusus untuk ikhwah seperti pemetaan liqoat, materi liqoat, dll), sayap syiar (mengurusi syiar islam khususnya dalam lembaga kerohanian formal dan menjaring kader baru), dan sayap sosial & politik (mengurusi dakwah dalam bidang lembaga formal kampus yakni BEM dan MPM).

Di lingkaran ke dua adalah majelis besar, anggotanya adalah ikhwah yang sudah di kader juga dan tinggal menerima keputusan dari MS untuk dilaksanakan. Jadi, MS ini adalah tink-tank dari seluruh kegiatan yang terjadi di kampus. Apabila kader PKS duduk sebagai ketua BEM/Senat atau MPM/BPM, maka semua kegiatannya harus mendapat ijin dari MS dan memang biasanya berbagai agenda di BEM/Senat dan MPM/BPM ini dibuat oleh MS.

Bagaimana sistem pengkaderan PKS itu sendiri? Bagaimana PKS mengubah seorang menjadi kader yang militant? Jalan pertama adalah menguasai Senat, BEM, BPM, dan MPM. Apabila lembaga formal ini sudah dikuasai maka akan mudah untuk membuat kebijakan terutama pada masa penerimaan mahasiswa baru.

Saat orientasi Mahasiswa baru biasanya mereka akan dibentuk kelompok kecil (halaqah) dan ikhwah PKS akan berperan sebagai mentor. Kegiatan ini akan berlanjut rutin selama masa perkuliahan di mana halaqah ini akan berkumpul 1 minggu sekali. Dari sinilah biasanya akan terjaring orang-orang yang kemudian akan menjadi ikhwah militan, bahkan orang yang sebelumnya tidak pakai jilbab dan sangat gaul bisa menjadi seorang akhwat yang sangat pemalu namun juga sangat militan.

Agenda utama kami adalah membentuk Manhaj Islamiyah di Indonesia menuju Daulah Islamiyah (mirip dengan sistem Khilafah Islamiyah dari HTI). Doktrin utama dalam sistem jamaah PKS yang juga menamakan dirinya sebagai jamaah Ikhwanul Muslimin ini adalah “nahnu du’at qobla kulli sya’I” dan “sami’na wa ata’na”. Dua doktrin inilah yang membuat kami semua menjadi orang yang sangat loyal dan militan. Setiap instruksi yang diberikan dari mas’ul(ah) ataupun murabbi(ah) kami akan kami pasti patuhi meskipun kami tidak benar-benar paham tujuannya. Seperti menyumbang, mengikuti demonstrasi, meskipun harus bolos kuliah, dll.

Selama saya aktif di pergerakan ini, saya melihat banyak sekali teman-teman saya yang berhenti menjadi Aktivis Dakwah Kampus (ADK). Dulu saya merasa kasihan dengan mereka, karena yang saya tahu – diberitahu oleh murabbi kami dan juga seringkali dibahas dalam taujih atau tausiyah (semacam kultum) – bahwa dalam jalan dakwah ini selalu akan ada orang-orang yang terjatuh di jalan dakwah, mereka adalah orang-orang futur (berbalik ke belakang).

Orang-orang ini biasanya kami label sebagai anggota “basah” (barisan sakit hati). Saya mempercayai semuanya sampai akhirnya saya pun merasa tidak cocok lagi untuk berada di sana dan memutuskan untuk keluar dari ADK padahal saya dulu sudah diproyeksikan sebagai ADK abadi (orang yang akan menjadi aktivis dakwah kampus selamanya dengan cara menjadi dosen atau karyawan tetap di kampus).

Ada beberapa alasan yang membuat saya mengambil keputusan untuk keluar, antara lain:

1. Adanya ekslusivisme antara kami para ADK dengan orang-orang diluar ADK. Kami para ADK adalah orang-orang khos (orang khusus) dan mereka adalah adalah orang ’amah (orang umum). Orang khos adalah orang yang sudah mengikuti tarbiyah dan mengikuti liqo’at (semacam halaqah tapi lebih khusus lagi) dan orang ’amah adalah orang yang belum mengenal tarbiyah.

Para ikhwah, terutama para ADK, tidak akan mau menikah dengan ’amah karena mereka dapat membuat orang khos seperti kami menjadi future, bahkan bisa membuat kami terlempar dari jalan dakwah. Istilah khos dan a’amah ini membuat saya merasa tidak natural dan tidaknmanusiawi dalam menghadapi teman saya yang ’amah.

Saya diajarkan bahwa mereka adalah mad’u (objek dakwah) saya. Jika saya bisa menarik mereka ke dalam sistem kami apalagi bisa menjadi ADK, maka kami akan mendapat pahala yang sangat besar. Saya merasa menjadi berdagang dengan teman saya yang dulunya sebelum menjadi ADK adalah sahabat saya. Saya merasa tidak memanusiakan teman saya dan lebih memandang mereka sebagai objek dakwah.

2. Dalam liqo’at ataupun dauroh saya juga ada beberapa hal yang membuat saya tidak sreg, seperti bahwa saya harus lebih mengutamakan liqo’at daripada kepentingan orang tua dan keluarga saya. Bahkan saya pernah diberitahu bahwa bila sudah ada panggilan liqo’at, mski orang tua saya sakit dan harus menjaganya, maka saya harus tetap datang liqo (entah mengapa selama beberapa tahun saya bisa menerima konsep yang kurang manusiawi ini).

Hal lain adalah saya tidak boleh mengikuti kajian di luar liqo saya, padahal setahu saya bahwa kebenaran itu tidak hanya milik liqo saya, masih banyak sekali kebenaran di luar sana. Bahkan buku bacaan pun diatur dimana ada banyak buku yang saya sangat berguna untuk menambah wawasan keislaman saya seperti buku yang mengajarkan tentang hakikat islam namun oleh murabbi saya dilarang. Untuk hal ini saya membangkang karena seandainya islam itu memang benar rahmatan lil alamin maka ilmunya pun pasti sangat luas dan tidak hanya monopoli orang-orang di PKS semata.

Dan hal yang paling mengusik saya adalah selama saya mengaji di liqo ataupun mengikuti taujih dan taushiyah dalam syuro ataupun dauroh-dauroh (training) saya merasa lebih banyak diajarkan tentang kebencian terhadap agama atau aliran lain seperti bagaimana kejamnya kaum nashoro (nasrani) yang membantai saudara kami di Poso, yahudi yang membantai saudara kami di Palestina, JIL yang memusuhi kami, NII yang sesat, teman-teman Salafi yang mengganggu kami, dst. Sampai-sampai, akibat begitu terinternalisasinya hal tersebut, ketika saya mengikuti tarbiyah universitas dan sedang makan siang, saya dan teman-teman menganggap yang sedang kami makan dan telan itu adalah orang-orang yahudi dan nashoro.

Doa-doa kami pun selalu secara khusus ketika qunut adalah untuk mujahid-mujahid di Palestina dan Afganistan (kadang saya berpikir kapan kita berdoa untuk pahlawan perjuangan di Indonesia yang telah menghadiahkan kemerdekaan terhadap kita). Sejujurnya saya lebih tersentuh dan bisa menangis tersedu-sedu ketika dibacakan ayat-ayat seperti dalam surat Ar-Rahman yang menceritakan Cinta-Ilahi ketimbang surah seperti Al-Qiyamah yang menceritakan azabNya.

Kebencian sangat bertentangan dengan hati nurani saya karena saya sangat percaya dengan ayat yang mengatakan bahwa rahmat Allah SWT lebih cepat dari murkaNya, yang artinya cinta Allah SWT seharusnya dapat menghapus kemarahanNya terhadap umat manusia. Inilah sebabnya mengapa di sini hati saya merasa sangat kering saat mengikuti tausiyah dan taujih yang senantiasa bercerita tentang peperangan dan kebencian.

3. Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak ketika saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam pemerintahan, juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-orang se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS.

Agenda utama PKS adalah menghancurkan budaya Indonesia melalui invasi budaya Arab Saudi. Banyak sekali indikasi yang saya rasakan langsung pada saat menjadi ADK seperti upaya kami untuk menghalang-halangi acara seni, budaya, musik, dll. Hingga berbagai upaya kami agar bisa memboikot mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD). Saya ingat dulu, karena saya begitu termakan doktrin bahwa mata kuliah IBD tidak berguna dan bisa melemahkan iman saya seringkali membolos kalau ada latihan menari sampai saya sempat dibenci teman-teman saya.

Kembali kepada agenda PKS ini sebagai perpanjangan tangan dari Kerajaan Saudi tujuan utamanya adalah agar kekuasaan Arab bisa mencapai indonesia mengingat satu-satunya sumber devisa Arab adalah minyak yang diperkirakan akan habis pada tahun 2050 dan melalui jamaah haji.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan merupakan umat muslim terbesar di dunia. Bahkan jika seluruh umat muslim di timur tengah disatukan, umat muslim Indonesia masih jauh lebih banyak. Untuk itu, agar dapat bertahan secara ekonomi, maka Arab Saudi harus bisa merebut Indonesia dan cara yang paling jitu adalah melalui invasi kebudayaan.

Islam dibuat menjadi satu dengan kebudayaan Arab, sehingga budaya Arab akan dianggap Islam oleh masyarakat Indonesia yang relatif masih kurang terdidik dan secara emosional masih sangat fanatik terhadap agama.

Ketika kebudayaan lokal sudah bisa dihilangkan dan kebudayaan Arab yang disamarkan sebagai Islam dapat berkuasa, maka orang-orang akan menjadi begitu fanatik buta bahkan fundamentalis dan tidak bisa lagi mengapresiasi agama lain dan budaya lokal. Lalu, bila kebudayaan Nusantara sudah sampai dianggap musyrik atau bid’ah, maka saat itulah NKRI akan bubar. Orang-orang yang pulaunya dihuni oleh mayoritas non muslim atau yang masih memegang budaya lokal di indonesia akan meminta merdeka. Pulau-pulau di Indonesia akan terpecah belah dan pada saat itulah orang-orang ini akan bagi-bagi “kue”.

Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas Islam akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya mayoritas kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang mayoritas penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan dikuasai oleh Cina.

Tidak banyak orang PKS yang tahu soal ini, hanya segelintir saja yang memahaminya. Mereka menduduki posisi-posisi strategis dalam pemerintahan agar dapat lebih memudahkan agendanya. Sentimen keagamaan terus dipakai untuk meraih simpati masyarakat. Sehingga berbagai produk kebijakan seperti Perda Syariat, UU APP, dll. yang rata-rata hanya sekedar mengurus masalah cara berpakaian semata akan dengan bangganya diterima oleh masyarakat muslim yang naif sebagai keberhasilan Islam. Masyarakat kita lupa bahwa sampai saat ini PKS belum menghasilkan produk yang dapat memajukan ekonomi, menyelesaikan permasalahan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana alam, korupsi, trafficking, tayangan TV yang semakin memperbodoh masyarakat, dan permasalahan lain yang lebih riil dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat kita ketimbang sekedar mengatur cara orang dewasa berpakaian dan berperilaku.

Jangan terburu-buru apriori dan menganggap tulisan mengenai pengalaman saya ini adalah black campaign. Renungkan dengan hati nurani yang dalam. Tidak ada kepentingan saya selain hanya menyampaikan kebenaran.

Saya tahu resiko apa yang ada di hadapan saya dan siapa yang saya hadapi. Tapi saya lebih takut menjadi bagian dari orang yang zalim, karena tahu kebenaran, namun tidak bersuara. Rasa cinta saya bagi negeri yang sudah memberi saya kehidupan ini menutupi rasa takut saya. Saya yakin siapa yang berjalan dalam kebenaran maka kebenaran akan melindunginya.
Buat rekan saya, murabbi saya, sahabat-sahabat saya dulu sesama ikhwah, saya mencintai kalian semua dan akan terus mencintai kalian. Saya berharap, persaudaraan kita tetap terjalin karena bukanlah partai atau agama yang mempersaudarakan kita, tapi karena kita satu umat manusia, anak cucu Adam. Kalau bahasa teman saya, kita menjadi saudara karena kita menghirup udara yang sama, makanya kita disebut “sa-udara”.Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi bahan renungan para jamaah “fesbukiyah” dalam menentukan pilihan pemimpin yang akan membawa kapal Indonesia menuju masyarakat yang bahagia, makmur dan sentosa, yang memiliki jati diri dan menghargai kebudayaan nusantara.
Wallahu A’lam Bis-Shawab Wallahul Musta’an.

Tulisan disadur langsung dari Indonesian Community on Multiply, semoga berguna!

Update: Link ke profil Arbania Fitriani di Facebook

77 Tanggapan to “Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?”

  1. Abu Fauzan Says:

    Assalaamu’alaikum..
    Saya alumni UI, lulus tahun 2001.
    Saya tidak kenal dengan Arbania Fitriani.
    Mungkin dia dakwah di fakultas psikologi, sementara saya
    di SALAM UI, jadi pengurus angkatan ke-2.

    NO COMMENT..

    Saya menangis membaca ending tulisan ini.

    Salam hangat.
    Abu Fauzan.

  2. Lebay Says:

    Terimakasih atas testimoninya mbak, saya sudah pernah membaca testimoni ini, bagi yang pengen tau beliau bisa kenalan lewat facebooknya disini

    Mbak Arbania Fitriani ini termasuk orang yang berani menuliskan pengakuannya, saya kenal juga dengan beberapa ex kader PKS tapi merela lebih memilih untuk bungkam. Moga2 kita bisa lebih bijak lagi dalam memilih agar tidak lagi terjebak nantinya. Insya allah

  3. Soldier Of Allah Says:

    Nulis panjang panjang…nggak ngepek banget yach!, plus nggak nyambung banget dah…, ngaku ngaku mantan kader PKS tapi koq kayanya nggak ngerti banget sama khasanah politik keislaman dan manhaj manhaj yang ada dalam islam, jadi mau ketawa…wakakaka…geli ngebancanya! sorry nih jadi ketahuan begonya yach begini ini…, silahkan pikirkan sendiri…dah, ntar juga nyadar sendiri.

    saran gw sih belajar lagi dah yang banyak, trus belajarnya jangan pake emosi tapi pake otak plus perasaan dijamin dapet hidayah dah!

    • wardah Says:

      Bahasa anda kurang simpatik.

    • juga ex PKS Says:

      Orang ini sebenarnya gak punya otak… ngaku2 soldier of Allah…

    • Ali Says:

      Kalau dilihat dari bahasanya/tulisannya (vulgar), nampaknya ikhwan “soldier of allah” ini adalah kader PKS sejati.

      • jalan lurus Says:

        Dear Ali,

        Kalo dari namanya, soldier of Alloh ini kalo dlm bhs arab hizbullah. kata2 ini sangat familiar di kalangan hisbut tahrir. hisbut tahrir ini hampir sama dgn ikwanul muslimin yg merupakan aliran agama islam yg dijadikan alat utk pengkaderan PKS. hisbut tahrir kalau melihat sejarahnya memang pecahan dari ikwanul muslimin. beberapa pengikut ikhwanul muslimin memecahkan diri terus mendirikan hisbut tahrir. hanya saja hizbut tahrir tidak mendirikan partai di Indonesia. tapi cita2 mereka sama, yaitu merebut kekuasaan melalui jalan agama.

  4. Fery Says:

    sepandai-pandainya membungkus bangkai baunya tercium juga

    ngaku bersih nggak tahunya busuk!

  5. Fuad Says:

    Yang saya liat, kader PKS jagonya dominan kalo di kelompok mereka aja. Di masyarakat mah ga keliatan idungnya. asal numpang hidup dan lewat, maklum terlalu sibuk ma urusan organisasi ini itu…

    Saran saya kpd kader PKS, coba perbanyak pendekatan dengan bentuk program aksi nyata di masyarakat…secara individual lo ya…jadi kesan partai dinamis dan bersimbiosis dengan masyarakat muncul.
    memang selama ini sudah banyak juga program aksi nyatanya, tapi pendekatannya masih dari organisasi aj (DPW,DPC, ataw DPRa), belum individu.

    Mengenai hidden agenda PKS, tidak banyak yg memang menyadarinya, seharusnya masyarakat sudah menyadarinya melihat bentuk gerakan mereka yg lebih mengarah pada sebuah Ormas tapi dalam wujud partai. Sama eperti gerakan partai dulu seperti PKI yang lebih bergerak di bidang ke ormasan. Ini patut diwaspadai

  6. Alderai Says:

    Setelah nimbrung dari tahun 1999 dalam pemilu pertama yang dianggap jurdil aku tetap pada pendirianku untuk selalu memilih partai PKS. Namun untuk tahun 2009 ini aku harus berfikir ulang apakah tetap pada pendirianku itu atau mencoba memilih yang lain.

    Diantara kekecewaanku pada PKS adalah :

    1. Dalam pilkada Purworejo, cabup yang dicalonkan PKS sudah nyata menjadi tersangka kasus korupsi APBD tetapi tetap saja diusung. Apakah masih kekurangan orang? Sekarang terbukti, Marsaid sudah dipenjara tetapi mana dukungan PKS terhadapnya. Dalam politik tidak ada teman abadi, hanya kepentingan abadi yaitu kekuasaan.

    2. Dalam pilkada Jateng, cagub yang dicalonkan PKS disangka korupsi APBD tetapi tetap saja diusung. Memang sampai sekarang belum terbukti tetapi sekali lagi, apa tidak ada orang lain!
    3. Dalam pilkada DKI, katanya keluarga cagub bersih dari tindak korupsi, tapi kenyataannya dipanggil KPK diduga terlibat dengan Arthalita Suryani.

    4. Pilkada Banten PKS menyalonkan Marissa Haque. Untung saja tidak gol menjadi gubernur. Sangat disayangkan PKS koq mencalonkan orang yang temperamen seperti itu. Terlepas dia benar atau tidak, emosional yang meledak sangat tidak cocok menjadi dan menduduki jabatan publik. Pertikaian dua cagub (yang satu jadi gub beneran) lebih mirip pertengkaran ibu rumah tangga. Memplesetkan apa yang serng dikatakan Megakarti (plesetan Megawati) di republik mimpi, “Itulah kalau pemimpinnya perempuan….”

    5. Beberapa kali lebaran nampak sekali keputusan 1 syawal yang dikeluarkan majlis syura ga pengen berseberangan dengan pemerintah. Beragama koq terkooptasi kepentingan politik.

    6. Dalam pemilu 2004, bagaimana kader tergiring oleh salah satu DPP untuk membela dan mendukung Wiranto dengan alasana Wiranto sudah TOBAT! namun di detik-detik terakhir dengan malu-malu melirik dan memilih Amien Rais. Andai saja dari awal sudah diikrarkan Amien Rais mungkin akan menang. Atau ini hanya akal-akalan saja untuk menggembosi Amien Rais?

    7. Iklan kampanye pemilu 2009 ini beberapa kali tersandung entah itu dengan partai lain, atau malah yang terakhir TIDAK PUNYA KEPEKAAN TERHADAP WONG CILIK yang pernah dikecewakan Soeharto. Polemik berkembang, eh malah Ust Tif seolah cuci tangan ga tau apa-apa. Sudah capek-capek kader membela mati-matian kebijakan materi iklan dengan mengatakan Soeharto layak jadi guru bangsa, diakhir cerita presiden PKS meralatnya.

    • ainul Says:

      tanggapan:
      1. tentang pilkada:
      dalam pilkada, kebijakan yang diambiloleh PKS adalah; a. mengusung kader sendiri jika memenuhi syarat dan mampu, b. koalisi dengan partai lain, jika tidak memenuhi syarat dan mampu. dalam pilkada2 yang anda sebutkan, PKS banyak ikut berkoalisi dengan partai lain. kalau berkoalisi tentunya tidak banyak pilihan, karena tidak bisa mengusung kader sendiri. pilihannya adalah menyeleksi calon mana yang terbaik dan diperkirakan akan menang. tentunya ada kemungkinan pilihan yang meleset baik dari sisi kemenangan maupun dari sisi integritas. kebanyakan para calaon tersebut nampak baik di depan tapi ketahuan belangnya belakangan. itu sudah diluar kemampuan manusia, kita cuma bisa menilai dari apa yang nampak dan track record dibelakang.
      2. mengenai Calon yang disangka korupsi, kita juga harus fair, wong itu masih disangka, belum terbukti.
      3. Mengenai cagub DKI, sampai sekarang itu sudah pilihan yang baik. terbukti dia tidak terlibat apa2 sampai sekarang.
      4. tentang wiranto dan amien, harus diakui bahwa PKS dilematis. keluarga wiranto banyak yang jadi kader PKS (kader inti malahan), sementara amien, dalam banyak komentarnya tidak sejalan dengan PKS. dia bahkan banyak menuduh adanya upaya penggrogotan PKS terhadap PAN dan muhammadiyah.

  7. MOCHAMAD Says:

    PKS GEMBLUNG, MENGEJAR KEKUASAAN BUKAN MEMBELA KEBENARAN. KAYANYA ASAL BISA BERKUASANGGA PEDULI SALAH BID’AH LANGGAR TERUS

  8. Abim Says:

    Opera sakit hati…
    Bukannya budaya kita udah diserang ama orang cina..
    dulu mana ada barongsai..
    dasar sok tau lo

  9. masyeye Says:

    Saya ikut sedih membaca testimoni ini, tapi begitu sampai endingnya walaupun saya orang blo’on kaya gini, saya bisa menilai dan menakar siapa sesungguhnya yang ngomong, seolah-olah Allah tidak terlibat dan jasa Allah dikalahkan oleh makhluknya. lucu…

  10. Alderai Says:

    Komentar Abim diatas, “budaya kita udah diserang ama orang cina” ??
    Waduh, eling bro!!

    Secara keseluruhan, PKS yang tampak dari luar memang kelihatan perfect secara akidah Islam.
    PKS selalu berdalih mereka tidak masalah dengan mazhab lain dalam Islam, tapi coba saja debat terus dengan meniru gaya mereka yg bergaya santun, maka anda akan menemukan kejanggalan2.

    Anda akan bisa menyadarinya jika anda mulai dari bawah dan melalui pengkaderan mereka. Bagi yang loncat dari partai lain dan langsung mendapat posisi bagus di partai mereka, gk akan menyadarinya karena tidak melalui dari jalur pengkaderan.

    Tulisan Arbania Fitriani diatas hanya sebagian dari yang bisa anda gali dari banyak lg kejanggalan lainnya dari PKS. Maaf jika saya harus menuliskan ini karena saya sempat ikut pengajian liqo mereka pada awal2 berdirinya PKS (setelah berubah dari PK) dan berdiskusi dengan mereka (tentunya dengan gaya santun)

    Bagi teman-teman PKS, mari jujur kepada agama kita, tingkatkan ukuwah, berpegang teguhlah pada quran dan hadist, jujur kepada hati nurani anda sendiri, percayalah Allah akan tetap melimpahkan hidayahNya pada anda.

    Kita adalah hamba Allah..bukan hamba murabbi dan partai!

  11. Pardosi Says:

    Woalah..pantesan kabarnya kemarin PKS kabarnya sampe mencak2 karena disusupi orang2 BIN, trnyata karena ada kecurigaan ke hidden agendanya toooo…
    Makin aneh aja partai satu ini

  12. adnan Says:

    kok lewat wordpress beraninya.

  13. vatonie Says:

    PKS????

    Politik ndak ngerti saya….

    saya tu taunya Islam adalah rahmatan lil alamin, semua sa-udara, semua sama….

    PKS???

    he he he he he

    *Jadi ingat lambang partai plesetan di fesbuk kemarin…ups*

    Ngurusin PKS, cuapek, mending blog walking lagi aja….

    salam kenal mas…..

  14. Gus Coy Says:

    PKS (Palestina Kita Syiarkan)(Pijet Ketangkap Satpol)(Partai Kayak Soleh)hehehehe

  15. wangmuba Says:

    Nice Blogs. Lam Kenal ya

  16. hanif Says:

    terima kasih atas kritik dan sarannya, semoga Allah memberikan hadiah yang lebih baik dari masukan ini sebagai kontribusi pemikiran. dan saya tersenyum geli membaca tulisan ini.

    hanya Allah yang tahu isi hati manusia, dan semoga hanya karena keikhlasan beramal (walau lewat PEKASE atau tidak) cukup Allah saja yang membalas kebaikannya. dan itu insyaAllah tidak membuat saya menjadi barisan sakit hati.

  17. Dai Indonesia Says:

    beginilah jika agama di ajak berpartai. Tuhan tidak pernah mengajarkan umatnya agar DIA di partai kan. agama hanya dijadikan jalan untuk memuluskan keinginannya. kita sebagai orang yang mengerti mana yang benar mana yang salah, mari diputuskan sama2. Tuhan tidak pernah menyuruh umatnya untuk menjelek2kan tetapi mengajak umatnya untuk saling mencintai. terima kasih. tulisan ini akan saya lanjutkan ke teman2 yang lain

    • ainul Says:

      tapi Alloh SWT mengajarkan kepada muslim mengurusi hajat hidup ummat (siyasi/politik), mengajari muslim bagaimana menjadi pemimpin yang baik, mengajari bagaimana berperang dengan baik, mengajari bagaimana berhubungan dengan ummat lain, mengajari bagaimana berhubungan dengan negeri2 lain. Itu semua politik Bung! Alloh SWT mengajarkan kita semua itu. saya tidak tahu dengan tuhan anda!

      • jalan lurus Says:

        Wahai Ainul yg perkataanmu sangat dekat dengan kata2 orang ikhwanul muslimin….

        Dari mana kata2mu itu semua berasal? jangan membawa nama2 Allah kalau kamu tidak tahu pasti dimana dalilnya. coba tunjukkan dimana dalil mengurusi hajat hidup ummat, mengajari muslim pemimpin yg baik, mengajari perang yg baik. Dan yg lebih penting lagi, apakah yakin kamu sudah mentafsirkan ayat2 tersebut sesuai dgn apa yg dimaksud oleh Nabi Muhammad dulu? Apakah kamu sudah mengkaji ayat2 tersebut dengan tafsir para ulama. Aku yakin, kamu pasti mengkaji ayat2 itu dengan murobimu yg tidak tahu bahasa Arab, yg setiap liqo hanya menggunakan Al Quran terjemahan kemudian ditafsirkan dengan otakmu sendiri. Padahal murobimu apalagi kamu tidak tahu metode tafsir hadits.

  18. Sayid Mahmudin Says:

    Sebuah ungkapan yg jujur apa adanya…..Be Yourself No Matter What They Say……Selamat Mengarungi Samudra Kebenaran yang riak dan ombaknya akan selalu menakutkan bagi orang kebanyakan namun tidak bagi orang yang yakin…akan kebenaran di bumi Allah …..

  19. Billy Koesoemadinata Says:

    wah.. bener2 tuh, di kampus saya juga planningnya selicin dan semulus ituh..

    saya juga sempet diminta buat join, tapi maap2 aja.. saya tau diri, saya bukan tipikal orang yang sami’na-wa ato’na.. jadi, yah.. begitulah

  20. meddhani Says:

    Ini menggelikan. Ngapain juga orang Arab nunggu PKS meng”Arabkan” Indonesia baru mencaplok Indonesia, tulisan Anda terlalu kekanak kanakan. Anda merasa Indonesia ini terlalu kaya sehingga Anda takut Indonesia ini dicaplok oleh bangsa Arab, sungguh menggelikan…

    Kalau ada anggota PKS yg sgt membenci dengan nonIslam saya rasa wajar, tidak perlu dibesar2kan. Kalau ada anggota PKS yang membunuh ribuan nonIslam seperti Israel membunuh dan menghancurkan Palestina, itu baru berita namanya.

    • jalan lurus Says:

      Memang saya juga kurang sepakat dgn point yg “meng-Arabkan” negeri ini. Tapi saya sepakat kalau PKS adalah bukan golongan yg lurus karena dia berbasis Ikhwanul Muslimin yg mana Ikhwanul Muslimin sudah diklaim sebagai golongan yg menyimpang oleh MUI-nya Arab Saudi dan banyak ulama besar lainnya.

      Anyway, coba aja Anda sedikit menyerang PKS dengan perkataan yg sinis, mereka pasti langsung naik pitam dari yg semula sok lemah lembut. Sayangnya, mereka kalau diajak berdebat jawaban antar anggota PKS-pun tidak seragam karena mereka pada dasarnya adalah orang yg bingung. Ya maklum aja bingung karena bukan berada di jalan yg lurus.

  21. Imam Says:

    Assalaamu’alaikum wr. wb…
    Akh Arbania Fitriani Yang Terhormat…
    Saya juga kader PKS, saya juga berkecimpung dalam PKS sejak masih PK, tapi dalam tulisan ini saya tidak akan memihak siapa-siapa.
    Memang apa yang Antum sampaikan ada benarnya. PKS adalah satu-satunya Partai, dengan pengkaderan yang paling solid, terstruktur dibandingkan dengan partai-partai lain. Apalagi ditambah dengan cara PKS menarik kader-kadernya melalui liqoat.
    Sebaik apapun golongan yang ada, pasti memiliki cacat sekalipun PKS. Mereka yang berada didalamnya pun hanya manusia seperti kita, bukan generasi sahabat atau pun tabi’in.
    Dan bahkan tak hanya PKS yang menganggap golongan lain itu sesat atau salah.
    Sebelumnya saya juga pernah mengenal NII dengan masuk kedalam tubuh NII, keluarga besar saya sebagian besar adalah kader dan pengurus PP Muhammadiyah. Sayapun mengetahui seluk beluk Muhammadiyah cukup banyak. Dan kesemuanya juga menganggap golongannya yang benar dan golongan lain itu salah.
    Kita tidak tahu golongan mana yang termasuk dalam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.
    Kita tidak perlu menjadi kader PKS atau golongan manapun untuk menggapai ridho Allah, selama kita masih berpedoman pada Al-qur’an dan Al-Hadist insya’ Allah kita dapat menggapai ridho Allah.
    Kita bisa mengambil sisi baiknya dari semua golongan, dan meninggalkan yang batil darinya.
    Dan dari mana kita bisa mengambil hikmahnya Akh Arbania Fitriani bisa menilainya sendiri mana yang terbaik.
    Jika ada tanggapan silakan kirimkan balasan ke alamat email saya. Jazzakallah khoiron katsiron
    Wassalaamu’alaikum wr. wb…

    • prince Says:

      ini baru jwaban..

    • jalan lurus Says:

      Saya tidak sependapat dengan pendapat Sdr Imam yg orang PKS dan juga Ikhwanul Muslimin ini dlm banyak hal. tapi saya hanya berkomentar ttg satu point saja yaitu pernyataan, “Kita tidak tahu golongan mana yang termasuk dalam Ahlus Sunnah Wal Jama’ah”.

      Kritik pedas saya ada 2 point. Pertama, secara implisit orang ini juga menyatakan bahwa dirinya sendiri juga tidak yakin apakah dia berada di jalan yg benar atau salah karena dia tidak tahu golongan mana yg termasuk ahlus sunnah wal jamaah. Akibat dari pernyataan ini, muncul pertanyaan berikutnya, kalau Sdr Imam sendiri merasa tidak yakin, saudara kok aktif bergerak di partai PKS? Apa jadinya nanti kalau pemimpin dari PKS terpilih terus memimpin negeri ini kalau dia sendiri tidak yakin dengan jalan agamanya di jalan yg selamat atau tidak? Ngaco ah…cerdas dikit gitu dong…bikin komentar kok malah unjuk kebodohan. Ingat ya, rakyat sekarang sudah pinter, tidak butuh hanya basa-basi kesopanan atau lip service yg mencitrakan partai religius. Kami juga butuh pemimpin orang yg pinter, karena kami juga pinter. Tapi sayang, you are a bit idiot to be our leader.

      Kedua, agama ini sudah disusun oleh Allah secara sempurna sehingga ada metode untuk memahami secara ilmiah apakah suatu golongan termasuk ahlus sunnah wal jamaah atau bukan. Yang jelas ikhwanul muslimin yg merupakan basis dari PKS bukanlah golongan ahlus sunnah wal jamaah karena Saudara sendiri juga tidak yakin akan hal itu. Bahkan selama saya ikut ikhwanul muslimin tidak ada seorang murobi pun yg menyatakan kalau mereka adalah golongan ahlus sunnah wal jamaah.

      Padahal metode pengkajian secara ilmiah untuk mencari kebenaran siapakah ahlus sunnah wal jamaah ini sebenarnya ada. metodenya sangat ilmiah, sama ilmiahnya dgn orang mengkaji bahan perkuliahan atau laboratory experimental. Ibaratnya sebuah instrumen elektronika, sudah ada aturan pastinya antara aturan positif dan negatif, ada konduktor ada isolator dll semuanya serba pasti. makanya orang yg tidak ngerti elektronika, tidak pernah berani menjadi pembicara di muka umum tentang elektronika karena ilmu elektronika itu pasti. demikian juga masalah agama. nah, orang ikhwanul muslimin itu isinya semuanya orang bingung, tidak ngerti agama secara benar tapi banyak omong. makanya omongannya banyak yg ngaco. logikanya, mereka tidak ngerti tentang elektronika tapi disuruh menjadi pembicara tentang elektronika. ya jelas aja, mereka banyak yg celaka karena kesetrum…

    • ichi Says:

      sepakat dengan mas imam….

  22. riyansleman Says:

    Politik….

    cuma mau usul. APAPUN PARTAINYA YANG PENTING PILIH YANG SE AKIDAH DENGAN KITA,,,,,,

    AYO “HIJAU”KAN INDONESIA…
    LURUSKAN KIBLATMU PADA KA’BAH……..

    Dengan hijaunya Indonesia semoga hanya ada kebenaran dan kejujuran di bumi ini.

  23. sunan Says:

    semoga kebenaran kan terungkap seutuhnya……………

  24. LutfiCoy Says:

    Assalamu’alaikum,
    Saya dalam menilai apakah ajaran itu benar/salah dengan berpedoman pada empat hal
    1. Al Qur’an, sebagai sumber utama
    2. Hadits, jika ada hal2 yg tidak terdapat di Qur’an dapat dicari dalam hadits
    3. Qiyas, jika tidak terdapat di Qur’an dan Hadits. contoh qiyas: dalam hal zakat fitrah kita melakukan qiyas. karena di indonesia kita makan beras maka kita berzakat fitrah dgn beras.
    4. Ijma’ ulama, jika tidak terdapat dalam ketiganya maka diperlukan keputusan bersama para ulama dalam suatu urusan.

    itulah pedoman saya dalam menjalani syariah Islam.
    tapi dalam hal Aqidah Islam, adalah tidak bisa ditawar lagi. semua mahdzab ( Syafi’i, Hanafi, Hanbali, Mailiki) satu aqidah. adapun masalah syariah tidak terlalu di permasalahkan. karena itu merupakan khilafiyah saja.
    memang benar ada ajaran2 yg menyimpang dari segi aqidah islam. Mengenai PKS pendapat saya sama dengan Arbania Fitriani.

    wassalam.

  25. Ishak Says:

    assmualaikum ibu..
    piss yo…mantan mahsiswa situ ^^
    Nah..nah

  26. Ishak Says:

    MR, Kaban mane tuh sibuk kampanye ya…
    Urusin Utan donk…kan jadi bnyk yg banjir…
    gimana tuh kasus Riau…untung dia selamat dari dari KPK..kl tidak adohhh…
    piss yo
    “BRB”

  27. ane_chantique Says:

    info yang bagus..di ambil hikmahnya aja, yang penting masing – masing dari kita minta perlindungan dari Yang Maha Kuasa, mudah – mudahan dihindari dari segala kejahatan, keburukan , fitnha, dan lain – lain. Amin.

  28. irfan Says:

    Assalamu’alaikum
    Afwan,ana cuma pengen klarifikasi dikit. Ana dulu jg pernah jd kader pks bukan untuk berpolitik tetapi untuk berdakwah. Karena banyak kajian dakwah yg bertentangan dengan ulama’ salaf (salafy), akhirnya ana keluar.
    Ada sebagian yg benar ttg pendapat ukhti, kalau pks lebih ke IM (ikhwanul muslimin). Perlu diingat, islam bukan arab, tetapi Islam adalah berdasarkan Qur’an dan Sunnah. Jd sebenarnya banyak budaya kita yang cenderung bid’ah dan dilarang oleh Islam. Pks bukan ingin mengarabkan indonesia..lha buat apa??
    Selain itu IM di saudi bertentangan dengan majelis fatma ulama salaf kerajaan arab saudi terutama dalam hal politik. So, buat ukhti tolong belajar lebih banyak lagi tentang Islam. Memang ada buku yang dilarang untuk dibaca, seperti karangan Yusuf Qordhow (da’i pembebek sesat) yang anehnya malah dielu-elukan oleh kader pks yg ikut liqo’. Dan masih banyak lagi. Untuk jelasnya bisa akh/ukh kunjungi kajian on line kami di: http://www.darussalaf.or.id
    Dan ana ucapkan selamat buat ukhti yang dah keluar dari pks.
    Wassalam

    • ainul Says:

      istighfar ukhti, anda menjelek2kan ulama!
      baca blog2 yang anti salafy, apa pendapat mereka tentang Syekh Ustamain, atau syekhul hadist al Albani

      • jalan lurus Says:

        Sdr Ainul,

        Menurus Sdr/Sdri, sebenarnya siapa sih yg dimaksud ulama? apa kriteria seseorang disebut ulama? Syaikh Al Utsaimin, Syaikh Nasharuddin Al Albani itu adalah ulama besar pada masanya. bahkan juga masih termasuk masa kita saat ini…

        Yusuf Qordhowi, memang orang yg terkenal, pengikutnya banyak, kalo ceramah yg mendengarkan banyak. tapi apakah itu jaminan kalo ilmu agamanya lurus? penilaian agama lurus dan tidak itu ada metodenya karena agama ini adalah sesuatu yg sudah pasti. tidak boleh kurang tidak boleh lebih. meskipun dlm kondisi tertentu juga ada keringanan, tapi pemberian keringanan itupun juga ada metodenya.

  29. mase Says:

    memang pks (partai kayak santun), pks (partai kayak solih), masak dalam dauroh tarqiyah ada seorang ulama besar oleh murobi’ nya dituduh ulama su’, aneh… pengajian kok bukan membicarakan sesuatu secara ilmiah, atau pendekatan hati, malah jelek2 in ulama’ yang tidak sepaham dan sealiran. liqo’at yang aneh lah…

  30. Kuntum khoiro Ummah Says:

    Loh klo mau menghijaukan indonesia yang brantas dulu dong para penebang-penebang liar di hutan indonesia ini
    klo mau putih kan dulu orang-orangnya insyallah semua masalah akan diberikan kemudahan oleh ALLAH
    jika kamu menolong agama ALLAH maka ALLAH akan menolong HAMBA-HAMBA-NYA
    gimana ALLAH mau menurunkan pertolongan-NYA sedang UMMAT-UMMAT-NYA sendiri sering melupakan ALLAH
    coba ANTUM fikirkan
    Berapa banyak orang yang sholat berjamaah dimasjid tepat waktu
    Berapa banyak orang yang sholat berjamaah SUBUH dan ISYA dimasjid tepat waktu
    Berapa banyak orang yang menbaca ALQURAN setiap hari
    Berapa banyak orang yang mengkaji ALQURAN dan mengamalkannya
    Berapa banyak orang yang beramal setiap hari
    Berapa banyak orang yang berpuasa sunnah senin kamis
    Berapa banyak orang yang sholat sunnah Qobla dan Ba’diah
    Berapa banyak orang yang sholat Qiamulail
    Berapa banyak orang yang sholat Duha
    dan Berapa banyak orang yang punya hafalan ALQURAN 30 Jus
    itu orang yang sedikit yang ALLAH sukai
    Apakah kalian sudah melakukan itu semua
    Apakah kalian termasuk dalam golongan tersebut
    sadarlah saudara-saudariku bahwa kematian itu lebih dekat dengan urat nadi leher kita dan mati itu lebih dekat dengan sholat
    Benahilah diri kita baru kalian bisa berbicara karena semua yang kita katakan akan kita pertanggung jawabkan diPengadilan ALLAH yang siapapun tidak ada yang bisa membela diri selama dia itu salah…karena tidak ada lagi hakim seperti di dunia yang dapat membela kesalahan kita
    Yang benar itu datang nya dari ALLAH dan Yang salah itu dari saya selaku hamba ALLAH yang tidak sempurna dan kecil dimata-Nya….

  31. cakrabudi Says:

    Hati-hati dengan organisasi yang bersembunyi di balik agama. Padahal sebetulnya hanya demi politik dan kekuasaan.

    Kita ga usahlah bicara politik demi agama, semua itu hanya omong kosong. Dari Rasulullah sendiri ga pernah dibicarakan secara jelas tentang kenegaraan dan pemerintahan. Semua itu hanya tafsir (interpretasi). Yang namanya interpretasi itu gak mutlak, yg mutlak hanya ALLAH SWT.

    Sudah tafsiran, eh malah dijadikan doktrin. Kasian tuh anak buah didoktrin dengan tafsiran-tafsiran yg masih besar peluangnya untuk salah. Apalagi kemudian menyalahkan kelompok-kelompok Islam lainnya, wah ini sudah gak beres.

    Hasan Al-Banna itu bukan imam madzhab atau ulama jumhur atau ulama besar lainnya. Dia hanyalah seorang yang bangkit dan membuat gerakan yg disebut Ikhwanul Muslimin untuk melawan pemerintahan di Mesir sana.

    Lantas, ngapain juga PKS nyontoh gerakan Ikhwan. Anda tau gak, bahwa antara Indonesia dengan Mesir itu tidak sama, Bahkan tidak akan pernah sama dari segi apapun. Baik geografis, demografis, sosiologis, budaya, anthropologis, semua itu tidak akan pernah sama.

    Jadi jangan coba-coba gaya IM (sebutan mereka ttg Ikhwanul Muslimin) dibawa-bawa ke Indonesia. Sejarah sudah membuktikan kalau membawa gaya import, pasti akan runtuh. Sejarah yang akan membuktikan.

    Saya malah jadi curiga, siapa sih dalang di balik PKS ? Bangsa ini jangan dibodoh-bodohin lagi dengan bersembunyi di tempat terang!. Wallahu A’lam.

  32. dani Says:

    Allohummaghfir lahum fahum qoumun laa ya’lamun.
    amin Yaa Robbal ‘alamin.

    semoga ini bukan tulisan yang akan memecahkan sesama Islam.

    wasalam!
    Freddom Indonesia !!!!!!!!

  33. Adjie Says:

    Sudah sudah jangan berteman.
    Gini lho. Setiap orang itu mempunya penilaian yang berbeda. Kenapa bisa berbeda…?! Ada 3 hal yang mendasari adanya perbedaan pendapat
    1. Berdasarkan apa yang dia dengar
    2. Berdasarkan apa yang dia lihat
    3. Berdasarkan apa yang dia rasakan
    Jika baik apa yang kita dengar, maka kita akan menilainya baik. Jika buruk apa yang kita dengar, maka kita akan menilainya buruk. Begitupun dengan poin 2 dan 3.
    GITU AJA KOK REPOT

  34. gobang Says:

    Banyak orang yang milih PKS karena tidak bisa membedakan antara mengatur Jamaahnya dan mengatur Negara. Jamaah bisa saja homogen sedangkan Negara heterogen. PKS mau tidak tahlilan dan punya penafsiran keras apapun (saya juga tidak tahlilan) tapi keep it with your jamaah jangan dicampuradukkan dalam kehidupan bernegara yang heterogen itu. Kalau … Read Moremasih gak ngerti juga singkatnya Gak tahlilan silahkan tapi jangan bikin jadi UU Pelarangan Tahlilan. Ini berlaku terhadap semua Dogma Tarbiyah jangan campur adukkan dengan kegiatan politik kalian.

  35. gobang Says:

    PKS itu anti keragaman, buktinya azas politiknya nya adalah agama tertentu Itu yang saya amati suatu saat nanti akhirnya….. Dan yang parahnya sikapnya itu ingin dipaksakan melalui negara yang mereka pimpin (kalau jadi?) hehehehehe. Enggak bakalan deh. ORang indonesia udah pinter-pinter dan baik-baik kok. Enggak bakalan mau dibawa menjadi intolerant, rasialis dan fasis.

    • JUNDULLOH Says:

      Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak ketika saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam pemerintahan, juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-orang se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS.
      DATA KURANG DETAIL TUH… SYAPA SUMBERNYA YANG JELAS. JGN MENYEBARKAN BERITA YANG BLOM VALID DONG. BUKALAH KALAU ITU BENAR, MESKIPUN PAHIT NANTINYA. TERMASUK SUMBER YANG ANDA MAKSUD.

    • jalan lurus Says:

      Mas Gobang,

      PKS tidak anti keragaman. Mereka berusaha menerima siapa saja asalkan memfasilitasi tujuan mereka mencapai kekuasaan termasuk yg tidak sealiran. Setelah kekuasaan tercapai, mereka yg tidak sealiran akan dibuang. ibarat pepatah, habis manis sepah dibuang. Akhirnya terjadilah pertikaian diantara mereka sendiri. Kurang lebih seperti itulah yg terjadi pada Ikhwanul Muslimin di Mesir.

  36. syaichuddin Says:

    Kebenaran sejati ada dalam hati nurani semua mahluk, TUHAN YANG MAHA PENGASIH pastilah mengasihi semua mahluk, mari kita bagikan kasih dari hati untuk semua mahluk sebagaimana TUHAN telah dan selalu MAHA MENGASIHI semua mahluk.

  37. ode Says:

    dari isi tulisannya akan terlihat seperti apa sang penulis.
    Memang benar kata pepatah, minyak wangi akan mengeluarkan bau wangi, dan ikan busuk akan mengeluarkan bau busuk.

  38. abdul aziz Says:

    PKS=Partai kebelet wapreS. pks kebakaran jenggot ketika golkar merapat ke demokrat.hidden agendanya ketahuan,namun yg belum ketahuan ialah siapa aktor intelektual pks.merasa terancam cawapresnya diambil golkar.kalau suaranya kalah ya harus ngalah dengan golkar.klo tidak bisa jadi cawapres tahun 2009, ya sabar meleset-melesetnya nunggu tahun 3009.

  39. anza Says:

    Walaupun saya bkn kader PKS, tp saya punya banyak teman PKS. Kebanyakan kader PKS yang saya kenal:
    1. Lulusan sekolah umum SMP, SMA (bukan MTs, MA)
    2. Tidak pernah belajar di Pondok Pesantren (kalau ada jumlahnya tidak banyak)
    3. Kuliah di PT umum (bukan IAIN, STAIN)
    4. Kurang suka dengan model pendidikan pesantren
    5. Kurang suka dengan pemikiran oarng2 pesantren misal: gus Dur, Tafsirnya Quraish-Shihab (katanya sih pemikiran mereka gak jelas)
    6. Kurang suka baca buku2 tentang pemikiran/ filsafat (mungkin takut membahayakan aqidah mereka)

    • alkautsar Says:

      anza :
      maaf sedikit menanggapi…
      …saya banyak sekali temen, ya bermacam2 ..ada yg dari pondok, umum…macam macam lah pokoknya.
      semakin dalam saya berteman dg mereka…ternyata mereka banyak tau ttg agama, bahkan banyak ayat2 ataupun hadist yg mereka hafal.
      tapi ada beberpa saya perhatikan dr mreka..
      bukan sekali ataupun 2 kali… ketika saling bertemu JARANG sekali mengucap salam kemudian berjabat tangan.
      ketika saya tanya…mreka hafal lho hadistnya…

      salam itu identisas islam kan….
      …. ya semoga dg 3M..
      mulai dari diri sendiri..
      mulai dari hal yg kecil
      mulai dari saat ini…
      😀

    • Hakeem Says:

      1. Memang kenpa kalau kader PKS banyak yg sekolah umum? Dgn begt keinginan untuk belajar agama akan semakin kuat.
      2.Apa dengan belajar di pondok pesantren dapat menjamin mempunyai pemahaman yang benar tentang islam?banyak juga orang yang keluar dari pondok pesantren menjdi sesat.
      3.Sama dengan pernyataan yang pertama.
      4.Kalau yang ini berarti yang nulis pernyataan gak tau. Kader PKS itu dalam halaqohnya mempunyai target2 ibadah…
      5.Kalau gus dur memang orangnya ngawur. Liat aja pakaiannya ketika melambaikan tangan keluar dari rumahnya sewaktu akan dilengserkan,pakai celana pendek.Memang auratnya pria sampai dimana?Ngawurkan?
      6.Memang gak guna baca buku filsafat. Mendingan baca buku Ar Rasul-Said Hawa, Sirah Nabawiyah, La Tahzan-Aidh Al Qarni dan buku2 yang lain yang lebih berguna.

  40. jenang gatul Says:

    hehehehe kasak kusuk di kalangan LSM, banyak LSM yang iri PKS dapat duit dari Ford Foundation yang punyanya yahudi , US$ 3 juta, padahal LSM buat dapet 50 juta aja kerjanya habis2an, besok saya ikut PKS saja, supaya dapet duit gede, kalo partai lain ga tau deh, duitnya kecil

    • Hakeem Says:

      Mas atau mbak…coba ikut bergabung dengan PKS. Dipastikan ente akan diminta untuk mengorban apa yang dipunya untuk berdakwah. Jangankan dpat uang, malah kita yang akan keluar uang. Itu semua demi dakwah…
      Jangan ngomong sembarang kalau tidak tau isi dalamnya.

      • riandy Says:

        wah, pak…. ibadah itu harus ikhlas, jadi dalam islam yg namanya membela tentu dgn Harta, Diri dan Lisan jadi smua kembali kepada niat kita. jangan pernah takut miskin dalam membela di jalan agamanya Alloh (Sodaqoh/Zakat dan Infaq)

  41. asep setiyono Says:

    betul juga..jangan2 dl waktu jd aktivis kampus gw dianggap ky org yahudi aja..beberapa momen politik di fakultas n universitas…tmn2 kammi (pks) sering gw potong aja…ah mana aku peduli…selama aku meyakini bahwa aku juga sama2 berdakwah dan memakai cara2 yg halal so must go on dech. tp bukan so must go go n heehehe…au ah ndak usah jelek2in saudara sendiri,apalagi sesama muslim…wahtakhsimu bihablilahi walatafaraqu jami’a

  42. Sarang Elang Says:

    Saya kasian, kok sesama islam saling menjelekkan. Saling menjatuhkan.
    Kita kan punya cara masing2, kok begitu sich caranya.
    Mari kita saling menjaga etika berbicara dan menyampaikan pendapat.
    Mau PKS atau HT, tidak ada jaminan masuk surga. Tapi berjamaah adl kewajiban. Maka biar kan Hidayah Allah swt yang turun kepada kita. Akan kemana hidayah itu di berikan. Na’udzubillah, saya menangis membacanya.
    Faktanya berbeda jauh dari yang saya alami.
    Afwan minkum

  43. suwarno Says:

    maksh info..

  44. Lia Says:

    @All: udahlah, gak usah diperdebatkan,,mending gak usah diurusi lah,,bikin pusing aja masalah politik ini lah, itulah..ck ck..

  45. pertiwi Says:

    HATI HATILAH TERHADAP PARTAI INI [PKS] KARNA KERJANYA HANYA MERUSAK PERSATUAN DAN KEBERAGAMAN YANG SUDAH ADA DI INDONESIA, SALAH SEORANG KELUARGA TERORIS JUGA ADA DIPARTAI INI, DAN LIHAT KETIKA CALON WAPRESNYA YG BERJENGGOT KALAH ,SEKJENNYA LANGSUNG MARAH2 KARNA AGENDANYA TIDAK TERCAPAI, JADI PARTAI INI SEPERTI MUSANG BERBULU AYAM ,AYO INDONESIA MAJU TERUS DALAM BHINNEKA TUNGGAL IKA KARNA DAMAI ITU SANGAT INDAH

  46. wendy Says:

    tidak ada gunax berdebat….lebih baik kita berbuat….kebenaran pasti akan terungkap……

    • anak asik Says:

      Betul, qta tunggu siapa yg benar. Insya Alloh bukan PKS, banyak bid’ah di PKS, hanya mementingkan kekuasaan, murobbinya so ngerti agama padahal ga bisa apa2.

  47. EmKa Says:

    Saya termasuk orang yang anti-partai, karena partai-partai inilah yang memecah persatuan dan kesatuan bangsa. Memecah persaudaraan kita.
    Buat Arbania Fitriani, bertobatlah Mbak…. Kembali ke ajaran Islam yang benar. Ajaran Islam tidak bisa dicampur dengan ajaran agama lain (Kristen, Hindu, Budha).
    Buat para komentator semuanya, ketahuilah bahwa Arbania ini adalah seorang murtad. Agamanya adalah aliran kepercayaan buatan Anand Krishna. Tanyakan ke dia…sudah berapa lelaki yang pernah (maaf) “menidurinya” ??
    Tulisan Arbania ini hanya bentuk “sakit hatinya” karena paham liberalnya tidak sesuai dengan ajaran Islam.
    Sekali lagi, bertobatlah Mbak Arbania…Kasihan orang tua anda yang sudah mendidik anda dengan baik, tetapi semua hancur karena bergaul dengan Anand Krishna.

    • jalan lurus Says:

      Sdr. EmKa,

      Berhati-hatilah dalam menjustifikasi seseorang. janganlah menjudge seseorang sebagai murtad tanpa adanya dasar yg kuat, karena konsekuensi dari sikap seperti itu sunggulah sangat berat. Dan juga pertanyaan “anyakan ke dia…sudah berapa lelaki yang pernah (maaf) “menidurinya” ? sungguh sangat serius. Kalo dalam urusan perceraian dgn tuduhan zina semacam ini, harus dihadirkan saksi. Apakah saudara punya saksi? ada baiknya berhati2 dalam bersikap dan sebaiknya merevisi pernyataaan di atas.

    • Ikhwan Says:

      Setuju

  48. jalan lurus Says:

    Saya tidak termasuk pernah ikut PKS, tapi dulunya adalah aktifis Ikhwanul Muslimin, liqo atau pengajian kecil sering diadakan sekitar 5-10 orang dipimpin oleh murobi.

    Sepemahaman saya, PKS memang tidak berdasar pada syariat Islam yg sesuai sunnah seperti yg dipahami Nabi SAW karena PKS berlatar belakang pemahaman Ikhwanul Muslimin yang dipimpin oleh Hasal Al Banna. Golongan Ikhwanul Muslimin ini di Timur Tengah sudah dicap sebagai golongan sempalan atau bukan golongan yang lurus oleh para ulama besar, termasuk ulama-ulama yg tergabung dalam MUI-nya Saudi Arabia. Motif mereka di Indonesia sama dengan Ikhwanul Muslimin di negara asalnya yaitu Mesir, berupaya mencari kekuasan melalui jalan agama dengan harapan setelah kekuasaan dicapai maka syariat Islam akan ditegakkan. Logika mereka, Islam bisa ditegakkan kalau kekuasaan sudah direbut. Padahal menurut pandangan para ulama, tidak ada dari Nabi atau firman Allah yang menyatakan bahwa harus merebut kekuasaan dulu baru menerapkan syariat Islam. Syariat Islam bisa ditegakkan kalau semua umat Islam sadar menerapkannya karena dalam agama ini tidak ada paksaan. Sekedar info tambahan, sang pemimpin Ikhwanul Muslimin inipun meninggal ditembak oleh orang misterius yg kemungkinan juga lawan politiknya. Anehnya, para pengikut Ikhwanul Muslimin yg kalau di Indonesia bisa diidentikkan dengan PKS mengklaim bahwa Hassan Al Banna syahid. Bahkan dalam berbagai kesempatan selalu saja disebut Al Imam Syahid Hassan Al Banna. Ini adalah suatu kekeliruan yg mendasar karena syahid dan tidaknya seseorang itu yg menentukan adalah Allah. Sungguh ini adalah suatu kekeliruan yg sangat fundamental.

    Dalam dakwah2 kecil yg disebut liqo inipun juga banyak kejanggalan yg salah kaprah. Misalnya, seorang murobi memang ditentukan memenuhi kualifikasi tertentu. Tapi menurut saya, mayoritas bahkan hampir semua murobi PKS tidak memiliki kemampuan agama yg mencukupi. Parameter yg sederhana, berapa persen dari mereka yg bisa bahasa Arab? bisa dijamin, kurang dari 5%. Makanya mereka setiap kali liqo berupaya mentafsirkan Al Quran dan Hadits dengan kepalanya otaknya sendiri yang sehingga seringkali meleset karena tidak sesuai dengan tafsirnya para ulama ahli hadits.

    Belum lagi mereka yang suka berbohong. Coba kalau Anda ketemu orang yg sedang liqo, terus bertanya kepada mereka, “Lagi ngapain, lagi ngaji ya?” Mereka pasti tidak pernah menjawa, “Enggak, cuma ngobrol2, cuma kumpul2, cuma diskusi” dan semacamnya. Padahal diantara mereka sendiri liqo itu disebutnya sebagai “ngaji”. Kesimpulannya apa? Mereka telah berbohong. Apakah dengan bermodal kebohongan seperti ini mereka dapat membangun Indonesia melalui demokrasi dan partai yang sok suci itu? Gimana mau suci, lha wong menterinya diajak salaman ama Ibu Presiden AS saja tidak berani menolak kok. Padahal itu perkara yang sangat sepele sekali dan dilihat orang banyak. Bayangkan apa yang terjadi apabila tidak dilihat orang banyak, tentu kesalahan yg dilakukan bisa jauh lebih besar. Apalagi kalo kesalahannya sangat menarik, misalnya terkait dengan uang.

    Kembali ke topik Ikhwanul Muslimin. Pada masa kejayaannya, Ikwanul Muslimin di Mesir memang dapat merebut kekuasaan tetapi merekapun terpaksa terlibat intrik2 politik dgn lawan2 politiknya. Setelah kekuasaan berhasil direbut, maka diantara para PKS dan aliansinya itu sendiri juga terpecah belah dan saling bertikai. Gambaran seperti itu juga yang akan terjadi apabila suatu saat nanti PKS berhasil menang pemilu.

  49. Adrian Says:

    awal-awal tulisan saya setuju….
    tapi pada point terakhir saya sangat kaget dan sungguh-sungguh sangat terperangah….
    saya tidak bisa men-just langsung seperti apa penulisnya…
    pertama apa karena saya belum mendapatkan informasi itu
    atau kedua, informasi terakhir itu hanyalah fitnah semata

  50. jalan lurus Says:

    To: Adrian,

    Tulisan siapa yg bagian akhir mana yg tidak setuju? pada point yg bagian mana? please klarifikasi….


Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.